masukkan script iklan disini
BUANA24.COM. Teheran, — Presiden Iran Masoud Pezeshkian secara tegas menyatakan bahwa negaranya saat ini berada dalam “perang skala penuh” melawan Amerika Serikat (AS), Israel, dan negara-negara Eropa, sebuah eskalasi retorika yang berpotensi memperburuk ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan global.
Pezeshkian menyampaikan pernyataan itu melalui wawancara yang dipublikasikan di situs resmi Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut tekanan politik, ekonomi, dan militer dari negara-negara Barat lebih kompleks dan merusak dibandingkan perang Iran–Irak pada 1980-an.
“Kami berada dalam perang skala penuh dengan Amerika Serikat, Israel, dan Eropa; mereka tidak menginginkan negara kami tetap stabil,” ujar Pezeshkian dalam kutipan yang dirilis media pemerintah.
Pernyataan keras ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan pihak barat, terutama setelah berbagai konfrontasi militer sepanjang tahun 2025. Ketegangan itu mencakup serangkaian serangan udara oleh Israel dan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir serta target militer Iran pada Juni 2025, yang menurut laporan Iran menimbulkan kerugian besar, sementara Iran membalas dengan serangan rudal dan drone ke wilayah Israel.
Pezeshkian juga menekankan bahwa konflik ini jauh lebih rumit daripada perang Iran–Irak yang berlangsung hampir satu dekade dan menewaskan ratusan ribu orang. Pernyataan tersebut disampaikan hanya beberapa hari sebelum pertemuan penting antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Donald Trump, yang diperkirakan akan membahas isu Iran dalam agenda mereka.
Para analis internasional mengamati bahwa pernyataan Pezeshkian mempertegas posisi keras Iran di tengah tekanan eksternal, termasuk sanksi ekonomi dan kebijakan luar negeri yang agresif dari Barat. Meski demikian, belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah AS, Israel, atau negara-negara Eropa tentang ‘deklarasi perang’ formal dalam kerangka hukum internasional.
Pernyataan ini juga mencerminkan meningkatnya ketegangan diplomatik menjelang dialog tingkat tinggi antara pejabat senior negara-negara Barat, yang mencoba mencari jalan keluar dari konflik berkepanjangan dan dampaknya terhadap keamanan regional serta ekonomi global.
The Guardian
Sumber Berita Utama